PCNU Sumenep Gelar Rembuk Nahdliyin, Himpun Aspirasi untuk Program Strategis Umat

PCNU Sumenep Gelar Rembuk Nahdliyin, Himpun Aspirasi untuk Program Strategis Umat

Sumenep – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep menggelar Rembuk Nahdliyin di aula kantor PCNU, Ahad (2/11/2025). Forum ini mempertemukan berbagai unsur Nahdliyin, mulai dari politisi, birokrat, pengusaha, akademisi, aktivis, hingga perwakilan pesantren.

Kegiatan tersebut menjadi ruang musyawarah untuk menampung gagasan dan kebutuhan warga NU terkait isu-isu sosial, keagamaan, ekonomi, hingga pendidikan. Melalui forum ini, PCNU berupaya menyusun arah kebijakan dan rekomendasi strategis demi kesejahteraan masyarakat Sumenep.

Wakil Ketua PCNU Sumenep, KH Abdul Wasid, yang memfasilitasi jalannya diskusi, menyebut forum ini sebagai bagian dari ikhtiar NU mendengar langsung suara warganya.

“Rembuk Nahdliyin ini menjadi sarana menampung aspirasi warga terhadap isu keagamaan, sosial, pendidikan, dan sebagainya. Semoga pertemuan ini membawa keberkahan,” ujar KH Wasid.


Tak hanya melalui dialog tatap muka, panitia juga menyebarkan kuesioner untuk memperluas jangkauan aspirasi. Upaya itu dilakukan agar masukan dari warga NU lebih komprehensif dan mewakili banyak kalangan.

“Kami ingin hasil rembuk benar-benar mencerminkan pemikiran warga NU. Karena itu, selain diskusi langsung, kuesioner juga disebar untuk menjangkau lebih banyak suara,” tambahnya.

Berdasarkan hasil sementara dari 94 responden yang tersebar di sejumlah kecamatan, isu ekonomi dan kesejahteraan menjadi perhatian utama dengan 37 persen suara. Pendidikan dan pesantren berada di urutan kedua dengan 14 persen.

Sementara itu, kesehatan dan sosial mendapat 11 persen, disusul isu digitalisasi dan media sosial sebanyak 10 persen. Isu lingkungan dan kelautan memperoleh 8 persen, sedangkan budaya, keagamaan, dan politik lokal masing-masing berkisar 7 persen.

Ketua LPTNU Sumenep, Dr Ahmad Shiddiq, yang juga hadir sebagai fasilitator, menilai forum seperti ini penting untuk memastikan gerakan NU tetap relevan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Rembuk ini menjadi momentum penting untuk memanggil seluruh elemen Nahdliyin berembuk, bagaimana kemaslahatan NU benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.

PCNU Sumenep berharap forum serupa dapat digelar hingga level MWCNU dan PRNU. Dengan pendekatan berbasis kebutuhan warga, NU diyakini akan semakin responsif dan hadir di tengah persoalan masyarakat. (HZ)